- Hadiri HIMAS 2025, Gubernur Banten Andra Soni : Masyarakat Adat Jaga Nilai Budaya dan Kearifan Lokal
- Keren... Provinsi Banten Raih Predikat Provinsi Layak Anak Kelima Kali
- Rakor Penguatan Kelembagaan PAUD, Bunda Paud Tinawati Andra Soni: Sinergitas Lintas Sektor Penting
- Distribusikan Bantuan Baznas, Gubernur Banten Andra Soni Ajak Masyarakat Berzakat
- Kunjungi Bupati Serang Ratu Zakiyah, Anggota DPR RI Annisa Mahesa Serap Aspirasi Soal Keuangan
Bom Mobil di Somalia Tewaskan 22 Orang
Internasional – Dua bom mobil meledak dalam wilayah terpisah di ibukota Somalia, Mogadishu, menewaskan setidaknya 22 orang dan melukai beberapa lainnya.
Dikutip dari Reuters, ledakan pertama terjadi di daerah persimpangan K5 di kota yang kelilingi dengan kantor pemerintah, hotel, dan restoran. Bom menghancurkan beberapa bangunan dan membuat puluhan kendaraan terbakar.
“Kami tahu bahwa setidaknya 20 warga sipil tewas sementara puluhan lainnya luka-luka,” kata Abdullahi Nur, seorang petugas polisi yang berada di daerah tersebut.
“Korban tewas pasti akan naik. Kami masih sibuk mengangkut korban jiwa,” katanya, seraya menambahkan bahwa ada mayat di bawah reruntuhan.
Lebih lanjut, kira-kira dua jam kemudian, ledakan bom mobil kedua terjadi di kota Madina.
“Itu adalah bom mobil. Dua warga sipil terbunuh, “kata Siyad Farah, seorang polisi, menambahkan bahwa seorang tersangka telah dicurigai menanam bahan peledak.
Tidak ada klaim tanggung jawab langsung, meskipun kelompok Al-Shabaab diketahui telah melakukan serangan reguler sebelumnya.
Kelompok sekutu Al-Qaeda tersebut melakukan pemberontakan untuk menggulingkan pemerintah yang didukung PBB dan sekutu-sekutu Afrika. Al-Shabaab menerapkan interpretasi Islamnya sendiri yang ketat.
Mereka sering melancarkan serangan senjata, granat dan bom di Mogadishu dan wilayah lain yang dikendalikan oleh pemerintah federal. Meski demikian, dalam beberapa tahun terakhir, militan telah kehilangan sebagian besar wilayah di bawah kendali mereka ke pasukan penjaga perdamaian dan pasukan pemerintah Uni Afrika. (gir/cnn)